untuk pemesanan bisa kunjungi http://deposemutjepang.blogspot.com
Beberapa waktu lalu
saya sempat mendengar cerita dari teman bahwa semut jepang sangat
berkhasiat untuk menurunkan kolesterol dan gula darah (penderita
diabetes) Sehingga sayapun penasaran bagaimana bentuk semut jepang
tersebut? Hingga pada saatnya saya melihat langsung bagaimana bentuk dan
ukuran /ciri semut jepang tersebut yaitu sebagai berikut :
Ciri-ciri semut jepang yang saya lihat berikut:
- Yang telah dewasa berwarna hitam gelap
- Berkaki 6, dengan ruas terdiri dari ruas kepala (head), leher (thorak)dan badan (abdomen). Ruas abdomen lebih besar.
- Bentuknya hampir mirip kutu beras tetapi kutu beras yng tidak ada moncongnya.
- Berbadan keras
- Ukurannya kecil sekitar 1-2 cm
- Pada sayapnya terdapat garis-galis lurus.
- Bersayap tetapi tidak dapat terbang
- Hidup berkelompok
- Suka reproduksi
- Bukan hewan kanibal
- Suka hidup pada ragi
Dari pengamatan yang
saya lakukan pada hewan tersebut yang digaung-gaungkan sebagai semut
jepang, ada terbesit keraguan atas sebutan semut jepang tersebut, karena
dari ciri-ciri yang saya lihat sangat jauh berbeda dengan ciri-ciri
semut pada umumnya atau golongan Hymenoptera. Terutama dari bentuk
kepala dan badannya sangat berbeda sekali. sehingga saya penasaran untuk
mencari nama ilmiah hewan tersebut. ya dengan mengandalkan google mesin
pencari online, saya memulai dengan kata kunci semut jepang. Gambar
yang muncul di web tersebut sama yang terlihat pada pengamatan saya,
akan tetapi saya tidak menemukan nama ilmiah dari species tersebut, yang
muncul adalah nama ilmiah dan gambar semut sesungguhnya tidak seperti
yang saya lihat pada kenyataannya.
Berikut ini saya sampaikan ciri ciri umum dari semut :
- Tubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan metasoma (perut).
- Morfologi
semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain yang juga memiliki
antena, kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan ke
tangkai semut membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma
(bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang
abdominal segmen dalam petiole).
- Petiole
yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node (hanya yang kedua, atau
yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa terwujud).
Dari rasa penasaran
terhadap nama ilmiah dan sebutan semut jepang tersebut, saya memulai
dengan mencari berdasarkan ciri-ciri hewan tersebut sehingga dapatlah
kata kunci KUTU BERAS, dari hasil surfing di dunia maya sampailah saya
di nama hewan serangga bernama Tenebrio Molitor. Gambar nyata
yang saya dapatkan sangat mirip sekali dengan bentuk serta ciri-ciri
dari semut jepang tersebut. Setelah saya baca artikelnya ternyata Tenebrio Molitor dimanfaatkan larvanya yang sering disebut Ulat Hongkong lebih dikenal dengan sebutan MealWorm atau Yellow MealWorm.
Istilah SEMUT JEPANG
sudah banyak digunakan oleh masyarakat tetapi secara ilmiah dan ciri
ciri sebenarnya tidak mencirikan sebagai semut. Lebih cocok disebutkan
kutu beras atau Tenebrio Molitor .
Taxonomy / Klasifikasi dari serangga Tenebrio Molitor adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia (Animals)
Phylum : Arthropoda (Arthropods)
Class : Insecta (Insects)
Order : Coleoptera (Beetles)
Suborder : Polyphaga (Water, Rove, Scarab, Longhorn, Leaf and Snout Beetles)
Superfamily : Tenebrionoidea (Fungus, Bark, Darkling and Blister Beetles)
Family : Tenebrionidae (Darkling Beetles)
Subfamily : Tenebrioninae
Tribe : Tenebrionini
Genus : Tenebrio (Mealworm beetles)
Species : Tenebrio molitor (yellow mealworm)
Hewan Tenebrio Molitor
memiliki beberapa siklus fase kehidupan (metamorfosa). Mulai dari
telur, lalu menetas menjadi larva (disebut ulat hongkong), setelah
mencapai ukuran maksimal, larva akan berubah menjadi pupa atau
kepompong, fase kepompong berkisar selama satu minggu hingga menjadi
serangga dewasa Tenebrio Molitor.
Gambar: semut jepang Dewasa
Gambar proses metamorfosis semut jepang dari larva hingga dewasa
Dari beberapa artikel di website yang saya baca Tenebrio Molitor
disebut juga kumbang beras atau kutu beras yang merupakan induk
serangga dari larva ulat hongkong. Kumbang beras yang berwarna hitam ini
juga merupakan serangga pemakan biji-bijian yang disimpan, seperti biji
gandum, bulir jagung, jewawut, sorgum, serta kacang-kacangan. Serangga
ini aktif di malam hari (nokturnal). Panjang tubuhnya berkisar 13 – 17
mm. Serangga ini memiliki sebaran luas hampir di seluruh permukaan bumi.
Larva (ulat) hongkong Tenebrio Molitor
Di luar Indonesia, larva ulat hongkong dikenal dengan nama Meal Worm atau Yellow Meal Worm.
Ukuran panjang tubuh larva dewasa bisa mencapai 33 mm dan berdiameter 3
mm. Larva akan berganti kulit sebayak 15 kali sebelum menjadi
kepompong. Ulat ini mudah dijumpai pada toko-toko pakan burung,
ikan-ikanan, reptil, dan toko pakan ternak lainnya. Karena ulat ini
sering dijadikan sebagai suplemen atau makanan utama pada hewan-hewan
peliharaan tersebut baik dalam bentuk masih hidup maupun berbentuk
pelet.
Pada burung hias dan
burung kicau, ulat ini sangat dibutuhkan sebagai makanannya agar
memiliki daya tarik dan kicauan yang khas. Jenis burung yang gemar
memakan ulat ini cukup banyak, diantaranya burung beo, jalak putih,
kacer, cucak biru, culik-culik, jalak bali, kenari, poksay, cucakrawa,
murai daun, hwamei, murai batu, dan jenis burung pemakan serangga
lainnya. Selain burung, adapun hewan peliharaan lain yang gemar memakan
ulat hongkong sebagi sumber nutrisi yaitu ikan hias, udang, dan lobster.
Makanan ini dipercaya dapat mempercepat pertumbuhan serta memberikan
daya tahan tubuh yang lebih baik.
Kandungan gizi larva Tenebrio Molitor
Ulat hongkong di
jadikan sebagai pakan favorit oleh para peternak karena memiliki
kandungan nutrisi yang baik untuk hewan ternak. Kandungan nutrisi
ulat hongkong diantaranya protein kasar mencapai 48%, lemak kasar
berkisar 40%, kadar abu hingga 3%, kadar air mencapai 57%, serta
kandungan ekstra non nitrogen sebesar 8%.
Adapun beberapa
produk ulat hongkong dalam kemasan kaleng memberikan rincian sebagai
berikut: mengandung protein kasar minimal 17%, abu maksimal 7%, lemak
kasar 5%, dan serat sebanyak maksimal 1%. Nilai nutrisi bisa saja
berbeda tergantung dari makanan yang dimakan oleh ulat.
Pemanfaatan ulat Tenebrio Molitor sebagai pakan ternak
Beberapa manfaat pakan ulat hongkong bagi hewan peliharaan:
- Dipercaya dapat mempertebal tubuh ikan arwana dan ikan hias lainnya
- Suara kicauan semakin nyaring dan bagus bagi burung kicau
- Memperkuat daya tahan tubuh dan mempercantik warna kulit pada ikan hias
- Kandungan protein yang tinggi dapat mempercepat laju Pertumbuhan pada udang dan lobster
- Memperkuat daya tahan tubuh landak mini, reptil, dan amfibi peliharaan
Berikut ini saya sampaikan manfaat yang di publist di web dari semut jepang sendiri :
Bagaimana untuk mengobati penyakit menggunakan Semut Jepang.?
- Pengobatan pada penderita Diabetes :
2 semut untuk minum – 2 kali sehari (3 hari konsumsi seminggu).
Setelah itu diperiksa kadar gula Anda jika cukup normal cukup hari 1
semut (minggu 3 hari konsumsi) …. selama satu bulan.
- Pengobatan pada penderita Hati
: 3 semut untuk minum – 2 kali sehari (3 hari konsumsi seminggu).
Jika pernapasan dan kondisinya mulai membaik setelah semut minum 2-2
kali sehari (3 hari konsumsi seminggu) … selama 2 bulan
- Pengobatan pada penderita Asam Urat
: 2 semut untuk minum – 2 kali sehari (3 hari konsumsi seminggu)
setelah hari 1 semut – 3 hari seminggu selama 2 bulan, Untuk kondisi
yang parah bisa 5 semut untuk minum. sumber :bayer-anbas.blogspot
(dot)com/2013/01/ulat-hongkong.html
Berikut ini Manfaat dan Khasiat semut jepang tetapi saya belum menemukan hasil uji secara ilmiah:
- Menstabilkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes
- Menormalkan asam urat,
- Menormalkan kolesterol,
- Menstabilkan tekanan darah bagi penderita Hypertensi
- Mengobati penyakit jantung
- Menambah vitalitas bagi pria.
Untuk bahan pertimbangan mempergunakan sesuatu hendaknya dipikirkan dengan baik.
- kandungannya apa?
- Bagaimana setelah masuk kedalam usus, apa yg terjadi?
- Mungkinkah setelah bercampur dg kendala di dalam lambung dan usus, sang kutu / semut masih bermanfaat dan bisa diserap tubuh?
- Bagaimana
dan berapa besarkan kandungan yang terserap tadi sehingga bermanfaat
bagi tubuh itu sendiri. jadi bila hewan dimasuk kedalam perut, (jangan
lupa ada juga hewan didalam perut yg hidup seperti cacing pita, gelang,
kremi, tetapi tdk bermanfaat, dan bahkan merugikan karana menjadi
parasit bagi yang punya tubuh dan merusak tatanan pencernaan tubuh.